Sidrap. infosiar.com — Meluapnya air danau Sidenreng dan danau Tempe, Wajo, mengakibatkan 772 hektare sawah terendam banjir, membuat petani merugi ratusan juta rupiah di Kelurahan Wetye”e, Kecamatan Panca Lautang, Sidrap.
Data yang dihimpun, rercatat 310 haktare lahan pertanian yang sudah ditanami padi, bahkan sudah mau dipanen, namun terendam banjir akibat curah yang tinggi sejak beberapa minggu terakhir ini.
Kerusakan tanaman padi yang terendam banjir tersebut, kerugiannya diperkirakan mencapai Rp620 juta.
Ladalle salah seorang petani yang terkena dampak banjir mengaku sisa sepuluh hari lagi padinya siap dipanen, namun tiba-tiba terendam banjir.
“Ada 3 haktare lahan pertanian saya yang terendam banjir. Sisa 10 hari lagi baru panen, tapi tiba-tiba terendam banjir,”ujar Ladalle, Senin (9/1/2023).
Sambil meratapi nasib, dia hanya pasrah dan berharap bantuan dari pemerintah terkait bencana banjir yang merusak tanaman padinya akibat luaoan danau Sidenreng dan dana Tempe.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap mencatat sebanyak 772 haktera lahan pertanian terendam banjir di Kecamatan Panca Lautang dan Tellu Limpoe.
Rinciannya, 310 haktera lahan pertanian di Kelurahan Wette’e, Kecamatan Panca Lautang, dan di Kecmaatan Tellu Limpoe, tepatnya di Desa Teteaji sebanyak 85 hektare dan Desa Polewali seluas 327 haktare terendam banjir. (Diah)