Jangan Abai, Kasus DBD di Daerah Ini Terus Mengintai

607 Kali Dilihat
Jangan Abai, Kasus DBD di Daerah Ini Terus Mengintai


Sidrap, Infosiar.com — Sejak beberapa bulan terakhir ini, wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah ini terus mengalami lonjakan, sehingga warga dihimbau jangan abai, mengingat kasus tersebut terus mengintai.

Pasalnya, penularan DBD di Indonesia saat ini, khususnya di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan masih menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidrap, sejak 1 Januari 2021 hingga 17 Juni 2021 Semarang ini, mencapai 360 kasus dengan 5 kematian yang didominasi anak usia sekolah.

Dilaporkan, kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Maritengngae dengan 138 kasus, 2 meninggal, disusul Amparita 58 pasien, 1 meninggal dan Rappang 40 penderita. Kasus 1 penderita meninggal lainnya terjadi di Lancirang.

Direktur Rumah Sakit Arifin Nu’mang (RS Arnum) Rappang, dr Budi Santoso, M.Kes yang dikonformasi Jumat (18/6/2021) mengatakan, RS Arnum sekarang ini, merawat 14 pasien DBD dari Panca Rijang 7 orang, 3 Watang Pulu, Pitu Riawa 2 orang dan1 Baranti serta Pitu Riase masing-masing 1 orang.

“Ada pasien yang baru masuk 2 orang yakni, dari Baranti dan Maritenggae. Penyakit ini masih terus mengintai warga, makanya jangan abai dan diharapkan untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ia mengatakan, langkah pencegahan perlu dilakukan agar jumlah kasus DBD didaerah ini tidak bertambah, apa lagi kondisi sekarang ini, pandemi Covid 19 penularannya perlu diwaspadai.

“Untuk memcegah penularan dan terhindar dari DBD, ada benerapa unsur yang harus diantisipasi yaitu, virus dengue, nyamuk Aedes Aegypti, manusia, dan lingkungan sekitar,” jelas dr Budi.

Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, lakukan pembersihan lingkungan sekitar pemukiman secara rutin. Gerakan 3M (menguras tempat penampungan air, menutup tempat tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Menurutnya, membersihkan lingkungan rumah saja tidak cukup, harus dibarengi dengan upaya pencegahan lain untuk meminimalkan gigitan nyamuk.

“Misalnya memakai obat nyamuk, losion anti nyamuk, atau pakai lengan panjang,” katanya. (Diah)