Makassar, Infosiar.online — Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar Polda Sulsel, hingga saat ini telah merawat pasien positif virus corona (Covid 19) sebanyak 232 orang.
Dari 232 pasien positif Covid 19 yang ditangani, 176 orang diantaranya di nyatakan sembuh, sedangkan 3 orang pasien lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Dari hasil kerja para dokter dan perawat RS Bhayangkara Polda Makassar sebagai garda terdepan dalam menangani pasien tersebut, diapresiasi Kabid Humas Polda Sulsel, KOMBES Pol Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi melalui ponselnya, Kamis (28/5/2020).
Untuk itu, sambung KOMBES Pol Ibrahim Tompo, mantan Kabid Humas Polda Sulut itu, menghimbau dan mengajak kepada selauruh masyarakat untuk bersama-sama menerapkan pola hidup New Normal.
Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara Polda Sulsel, KOMBES Pol dr Farid saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk terus menyembuhkan pasien yang diduga mengidap covid 19.
Menurutnya, pengobatan dilakukan sesuai konsensus atau protokol dari Kemenkes dengan sistem perawatan 1 orang dengan 1 kamar yang juga menggunakan ruangan bertekanan negatif mekanik.
Selanjutnya, kata alumnus fakultas Kedokteran Unhas Makassar itu, gizi dan vitamin yang diberikan kepada pasien dipantau dan dilebihkan dari pasien lainnya.
Dijelaskannya, peningkatan mental dan psikis bagi pasien yang di rawat, selalu berkomunikasi dengan metode virtual dari perawat dan tim dokter serta manajemen RS, sehingga merasa tidak sendiri dan selalu merasa disupport dan diatensi.
Untuk itu, sambung dr Farid, ia juga menghimbau dan mengharapkan kepada pasien dan masyarakat lainnya agar selalu menjaga kebersihan, kebugaran tubuh dengan berolahraga dan memakan makanan yang higienis serta menerapkan pola hidup new normal.
“Mari kita mempersiapkan mental dan psikis untuk menghadapi kehidupan dengan cara “Kenormalan Baru” (New Normal). Artinya, masyarakat tetap melaksanakan aktifitasnya dengan normal, tetapi menerapkan budaya hidup normal yang baru. Aktifitas tidak di larang dan secara sadar membatasi diri untuk tidak berkumpul seperti sebelum Covid,” jelas KOMBES Farid.
Pada intinya, lanjut dr Farid, bersosialisasi boleh dilakukan, namun membatasi jumlah separuh dari biasanya. Dan yang paling penting selalu menjalankan protokol kesehatan sebagai protokol tetap dalan setiap kegiatan individu ataupun massa dengan memakai masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan pakai sabun, sehingga semua sarana ini harus disiapkan. (Diah).