Sidrap, Infosiar.com — Sebagai wujud peduli lingkungan dan jalan, hari ini, Ahad (11/6/2023) ratusan warga Bila Riase, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap yang dimotori emak-emak menutup akses jalan .
Penutupan akses jalan tersebut, khusus untuk kendaraan berat yang lalu lalang masuk kelokasi tambang galian C disepanjang aliran sungai Bila guna mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah.
“Setiap hari, puluhan kendaraan sejenis truk masuk lokasi tambang yang memuat materil pasir dan batu, sehingga kondisi jalan makin rusak tanpa upaya perbaikan dari pengusaha tambang yang ada di wilayah itu,”kesal emak-emak.
Menurut emak-emak, aktivitas tambang di sepanjang aliran sungai sudah sangat meresahkan warga, dan aktivitas yang diduga merusak pesisir sungai itu direkam warga yang berdurasi 2 menit 51 detik.
Keresahan warga tersebut, diketahui melalui rekaman Video yang dimuat dalam salah satu group WhatsApp (WA) untuk menyampaikan keluhan masyarakat sehingga petugas dari kepolisian diminta secepatnya turun tangan.
Dalam rekaman itu, tampak dua unit exkapator sedang melakukan aktivitas penambangan galian C dengan mengambil pasir di pinggir sungai.
Sementara itu, Andi Kengkeng, salah seorang pemerhati sungai Bila merekam video tersebut dan menyampaikan kepada operator alat berat jenis eskapator untuk menghentikan aktifitasnya.
“He, penre otomu, penre otomu. (Kasi naik mobilmu).Cappu kampongnge ko mupakkoe (Habis kampung kalau begini). Melo ipitang petugas e iyewe (mau dikasi lihat petugas ini). Ini tidak sesuai aturan,”ucapnya dalam bahasa bugis.
Bahkan dari rekaman video sehari sebelumnya, Kades Bila Riase dengan tegas meminta kepada penambang untuk mengehentikan aktivitasnya, ini sudah merusak lingkungan, karena penambangan sudah diluar titik kordinat. (Diah)