Sidrap, Infosiar.com — Salah satu permainan tradisional yang menjadi warisan budaya dari nenek moyang kita adalah, permainan gasing yang perlu dipertahankan dan dilestarikan.
Namun hal itu, sudah melenceng dari tujuan utamanya permainan gasing bagi sebagian masyarakat didaerah ini, karena kegiatan itu menjadi ajang judi yang terbungkus rapih sebagai salah satu permainan tradisional.
Seperti halnya yang terjadi disalah satu wilayah di Kecamatan Dua Pitue, Sidrap, Sulsel, aktivitas judi berkedok permainan gasing kembali marak, sehingga hal ini meresahkan sejumlah warga, khususnya yang berada disekitar lokasi itu.
Menurut sejjmlah warga yang ditemui secara terpisah didaerah itu, Rabu (10/3/2021) mengatakan, permainan tradisional itu tidak lagi dijadikan sebagai ajang hiburan masyarakat yang biasa digelar pada acara-acara pesta panen padi, namun sudah beralih fungsi menjadi ajang judi.
“Para peserta diwajibkan menyetor dana kepada penyelenggara lomba sebagai dana taruhan dengan jumlah yang bervariasi antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu setiap kali main,”ujar sejumlah warga yang minta namanya tidak ditulis.
Ia mengatakan, kegiatan judi berkedok permainan tradisional gasing itu, berlangsung hampir setiap malam yang juga diikuti sejumlah peserta dari luar daerah Sidrap, sehingga masyarakatpun mempertanyakan kemana aparat keamanan di daerah ini ?.
“Kami berharap agar petugas segera turun tangan mengantisipasi sebelum terjadi hal-hal tidak diinginkan, karena masyarakat merasa terganggu dengan teriakan peserta yang jumlahnya antara 100 hingga 200 orang, dan belum termasuk penonton lainnya” kesal warga. (Diah)