Gowa, Infosiar.com — Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa meraih juara pertama lomba kegiatan penurunan angka stunting tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dibuat dalam bentuk video berdurasi 5 menit.
Hasil tersebut dibacakan langsung panitia Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Ke-49 dengan nilai 96,6 persen di Hotel Four Points By Sheraton Makassar, Rabu, 02/06/21.
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan mengaku bahagia dengan capaian tersebut. Pasalnya saat ini dirinya bersama jajaran Pemkab Gowa terus bersinergi melakukan penurunan angka stunting di Gowa dengan berbagai inovasi yang didokumentasikan melalui lomba video ini.
“Alhamdulillah hari ini kita mendapatkan juara pertama lomba video kegiatan penurunan angka stunting. Jadi kemarin kita diminta provinsi mengajukan perencanaan dalam penanganan stunting dengan nilai Rp 100 juta lalu kami mencanangkan penanaman 10 ribu kelor di Pallangga. Video ini dibuat berdasarkan apa yang telah kita lakukan dengan menjelaskan usaha-usaha Gowa dalam penanganan stunting,” tuturnya sembari ekspresi bahagia di tampakkannya.
Priska Adnan menjelaskan dalam video tersebut berbagai langkah yang telah dilakukan mulai dari pelatihan kader, pembenahan posyandu, pengaruh pola asuh terhadap kesehatan anak dan bayi 1000 HPK gizi selama masa kehamilan, menyusui dan MP Asi.
“Tantangan kita kedepannya adalah mencetak generasi emas dan itu tidak bisa dipenuhi jika gizi anak masih kurang. Nah salah satu cara yang kita lakukan adalah kita buat kampanye pemberian ASI ekslusif kepada bayi karena pemberian asi kepada bayi 61 persen berisiko bebas stunting. Kita edukasi terus menurus kepada ibu hamil terlebih sekarang kebanyakan yang lebih memilih susu formula,” jelasnya.
Diketahui, saat ini angka stunting Balita di Kabupaten Gowa berada di angka 6,10 persen per Februari 2021 lalu atau mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019, di angka 36,90 persen, dan 2020, di angka 6,26 persen.
“Angka stunting di Gowa pernah tinggi sekali karena data yang tidak valid, sehingga 2 tahun ini selain melatih kader Posyandu kami juga melakukan pembenahan administrasi posyandu sehingga anak yang ditimbang bisa diketahui penyebabnya dimana, dan setelah itu barulah didapatkan data riil yang alhamdulillah sangat menurun,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Plt TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina membacakan sambutan seragam dari Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian.
Ia mengatakan PKK Sulsel bersama PKK 24 kabupaten/kota selama ini mengambil peran sebagai mitra pemerintah daerah dengan ikut menyukseskan program-program pemerintah.
“Makna gerakan PKK bukan hanya menjadikan keluarga sebagai sasaran, tetapi juga inisiatif keluarga yang lebih baik sebagaimana tujuan pembangunan nasional. Apalagi selama pandemi Covid-19, PKK harus mengambil peran melakukan kampanye memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” katanya.
Naoemi juga mengungkapkan terima kasihnya atas kontribusi dan peran yang dilakukan para kader, baik di tingkat Desa/Kelurahan hingga kehadiran pengurus baru TP PKK di sejumlah Kabupaten setelah Pilkada serentak 2020.
“Kita baru saja melakukan Pilkada serentak, tentu saja berpengaruh terhadap kepengurusan TP PKK kabupaten/kota sehingga diharapkan untuk selalu menjaga komitmen dan dedikasi serta dukungan dari bupati dan walikota,” harapnya. (Mat).