Sidrap, Infosiar.com — Pasca lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, tradisi Nyekar (Siarah Kubur) di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) atau pekuburan di daerah ini masih ramai didatangi warga.
Tradisi nyekar tahun ini lebih ramai ketimbang dua tahun sebelumnya yang disebabkan adanya larangan pemerintah untuk mudik lebaran bagi warga akibat memuncaknya wabah pandemi Covid 19.
Di pekuburan Islam di Lautang Salo, Kelurahan Macorawalie, Kecamatan Panca Rijang, Sidrap, Kamis (5/5/2022), tampak sejumlah warga melakukan siarah kubur yang datangnya dari berbagai daerah.
“Alhamdulillah, tahun ini kami sekeluarga bisa kumpul bersama merayakan hari raya dengan suasana damai yang dirangkaikan siarah kubur ke makam kedua orang tua kami,” ujar H Zainal yang selama ini beraktivitas di Nunukan, Kalimantan Utara.
Menurutnya, momen seperti ini, setiap tahun kami inginkan, namun karena adanya larangan pemerintah selama kurag lebih dua tahun akibat pandemi, akhirnya dapat terlaksana pada tahun ini.
Sementara itu, Ny Hj Rosmawati yang ditemui di pekuburan Islam Bakie, Kelurahan Lalebata, Kecamatan Panca Rijang, Sidrap, juga merasa bersyukur dengan kebijakan pemerintah yang membolehkan warga mudik lebaran tahun ini.
“Saya bersama keluarga yang hidup dirantauan, tepatnya di daerah Nabire, Papua, setiap tahun ingin pulang ke kampung halaman sambil siarah kubur ke makam orang tua dan keluarga lainnya, namun pada tahun ini baru ada kesempatan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan mudik,” kata Hj Rosmawati yang turut diamini keluarganya. (Diah)