Sidrap, Infosiar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap hingga saat ini dinilai belum punya solusi dalam mengantisipasi meningkatnya pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).
Terbukti, sejak dua hari terakhir, lonjakan pasien DBD mengalami peningkatan sebanyak 149 orang, sehingga total pasien penderita sejak Januari hingga 30 Juni 2021 mencapai 433 pasien.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidrap, Dr Ishak Kenre, Rabu (30/6/2021), menyebutkan, dalam dua hari terakhir, ada penambahan kasus DBD hingga 149 pasien.
Menurutnya, langkah pemerintah dalam menekan tingkat penularan penyakit DBD tersebut, yaitu melakukan fogging secara massif, dan mengedukasi masyarakat untuk menerapkan 3 M plus.
Sementara itu, Direktur RS Arifin Nu’mang, dr Budi Santoso yang dihubungi tetpisah, mengaku saat ini memang masih ada 25 pasien DBD yang sementara dirawat di rumah sakit.
“Untuk saat ini, ada 25 pasien DBD dirawat RS Arifin Nu’mang. Selain pasien DBD, juga ada 10 orang pasien Covid-19,” beber dr Budi.
Terpisah, anggota komisi I DPRD Sidrap, Samsumarlin mengatakan, penanganan pasien DBD oleh Pemkab memang terkesan lamban.
“Itu terlihat saat Komisi I sidak di RS. Kesannya, penanganan belum terlalu maksimal,”katanya.
Samsumarlin mengaku prihatin atas kasus DBD di Sidrap. Saat ini trendnya terus meningkat. Politikus Partai NasDem itu menjelaskan, seharusnya Pemkab, melalui dinas terkait dapat bekerja dengan baik.
Dalam menangani DBD, lanjutnya, Pemkab harus mampu memberikan solusi, setidaknya menekan angka kasus itu.
Dia juga menyinggung soal jaminan kesehatan. Menurutnya meski sebagian masyarakat tak memiliki jaminan kesehatan, namun jika sudah terjangkit DBD harus segera ditangani. (Diah)