Sidrap, Infosiar.com — Hasil panen padi masyarakat didaerah ini diakui mengalami penurunan produksi, tapi harga jual gabah kering panen (GKP) tergolong mahal dan mereka berharap mampu menutupi biaya produksi.
Namun harapan itu, tidak dirasakan oleh masyarakat, karena ulah para tengkulak yang langsung melakukan pembelian gabah diduga kuat memainkan timbangan.
Hal itu dikeluhkan warga petani disejumlah wilayah didaerah ini yang menilai para tengkulak memainkan atau memanipulasi ukuran timbangan perlu diberi sangsi tegas oleh aparat, karena hal itu merupakan penipuan yang masuk kategori tindakan pidana.
Seperti yang dialami warga petani di Kecamatan Panca Lautang dan Tellu Limpoe, Sidrap mengakui setiap karung pasti dilakukan pemotongan antara 8 hingga 10 Kg dengan menggunakan timbangan duduk.
“Timbangan yang digunakan jarumnya bukan pada titik nol, melainkan dibelakang titik nol antara 5 hingga 6 kg, dan setelah ditimbang, para tengkulak kembali melakukan pemotongan antara 3 hingga 5 kg, sehingga kerugian setiap karung bisa mencapai 10 kg,” kesal warga yang merasa dicurangi, Rabu (20/9/2023).
Mwnyikapi masalah itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidrap, Nur Kanaah mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan berkoordinasi semua pihak termasuk TNI/Polri.
“Ini sudah masuk kategori tindak kejahatan dengan sengaja mempermainkan timbangan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar sehingga petani jadi korban,” ujar Nur Kanaah yang dikonfirmasi sesaat lalu.
Menurutnya, pihaknya akan turun kelokasi untuk mengecek langsung masalah ini, termasuk para tengkulak yang melakukan penimbangan gabah di maserta memastikan timbangan yang digunakan sudah ditera ulang dan berstempel.
Untuk itu, lanjut Nur Kanaah, bagi petani yang mengalami hal itu, diminta segera melaporkan ke oihak berwajib dan jangan pernah takut menegur tengkulak yang diketahui melakukan kecurangan. (Mia/Diah).
