Sidrap, Infosiar.com — Kabupaten Sidrap yang dikenal sejak puluhan tahun lalu sebagai kantong telur di Sulsel, kemungkinan besar hal bakal jadi kenangan belaka.
Pasalnya, biaya operqsional yang dikeluarkan setiap penernak ayam petelur (Ras) tergolong mahal dan tidak sebanding dengan hasil produksi yang harga pasarannya hanya Rp 28 ribu/rak.
Sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan sejumlah peternak di daerah ini terancam gulung tikar, karena tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan ternak peliharaannya yang selama ini menjadi sumber penghasilan.
Untuk memberi makan ternak peiharaannya itu, terpaksa harus mengakalinya dengan memberi kangkung sebagai pengganti makanan konsentrat, jagung dan dedak.
“Harga pakan berupa konsentrat, jagung dan dedak harganya terus melambung, sedangkan harga telur semakin anjlok di pasaran sehingga membuat kami terpaksa harus mengakali dengan memberi kankung sebagai makanan pengganti,” keluh sejumlah peternak yang ditemui di Allakuang, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Sulsel, Kamis (16/9/2021).
Untuk itu, sejumlah peternak yang ditemui secara terpisah mengharapkan adanya perhatian pemerintah daerah untuk mencarikan solusi guna menyelamatkan para peternak di daerah ini yang nasibnya bagaikan telur diujung tanduk. (Diah)
