Sidrap, Infosiar.online — Proyek pembuatan tanggul penahan banjir di sungai Tanru Tedong, Kecamatan Dua Pitue yang menelan anggaran milyaran rupiah, terkesan asal jadi.
Pasalnya, proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2019, telah rampung dikerja sejak 6 bulan lalu.
Namun proyek tanggul tersebut, saat ini kondisiny sangat memprihatinkan setelah sejumlah bagian bangunan mengalami kerusakan parah atau ambruk.
Penanggung jawab proyek yang dikelola Balai Besar Pompengan Jene Berang bekerjasama dengan kontraktor atau rekanan pelaksana proyek, dinilai tutup mata dan tidak memiliki kepekaan terhadap kondisi proyek tersebut.
Menyikapi masalah tersebut, pengurus harian Garda Bela Negara Nasional (GBNN) wilayah Sulsel, Kadir A Setiawan sangat menyesalkan pihak BBWS-PJ dan rekanan yang terkesan tidak memiliki upaya untuk memperbaiki kerusakan.
“Kami sudah beberapa kali menghubungi pihak Balai Besar Pomoengan, namun upaya tersebut tidak direspon, sehingga dalam waktu dekat ini, saya akan segera melaporkan kepihak penyidik Kejati atau Polda Sulsel dengan menyerahkan sejumlah bukti pendukung,” kata Kadir yang ditemui di Pangkajene, Sidrap, Sabtu (14/6/2020). (Diah)
