Sidrap, Infosiar.com — Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi murid di sejumlah daerah di Indonesia, saat ini kembali mulai diaaktifkan.
Dengan dimulainya PTM tersebut, setelah meredanya penularan pandemi Covid 19, namun virus itu harus terus diwaspadai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Proses).
Seperti halnya di daerah ini, Pemkab Sidrap melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerjakasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidrap melakukan sosialisasi vaksin terhadap 238 Kepala SD yang berlangsung di aula SKPD Sidrap, Selasa (18/1/2022).
Tujuannya adalah, meminta kepada para Kasek SD yang akan memulai PTM, semua murid harus mendapatkan vaksin Covid 19
sebagai syarat mengikuti PTM yang dilaksanakan di sekolah masing- masing.
Didampingi Kadis Dinkes dan Plt Kadis Dikbud, Sekda Sidrap, Sudirman Bungi meminta para Kasek untuk mensosialisasikan terlebih dahulu kepada orangtua murid
“Berikan penjelasan yang baik lepada orangtua mirid tentang manfaat vaksinasi anak, agar mereka bisa memahami dengan baik tentang tujuan vaksinasi untuk menjaga kekebalan tubuh dari penularan covid-19,”ujar Sekda.
Ia juga berpesan kepada para Kasek untuk tidak boleh memaksa orang tua untuk memberikan suntikan vaksinasi covid-19 kepada anak-anak mereka, namun harus dijelaskan kalau anaknya tidak boleh mengikuti PTM sebelum di vaksin.
“Bagi murid yang belum divaksin, tidak diperbolehkan mengikuti proses PTM di sekolah. Itu akan kita tuangkan dalam surat edaran,” jelas Sudirman Bungi.
Dijelaskannya, vaksinasi anak bertujuan untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi, mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudara lainnya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) penanganan covid-19 Sidrap, Dr Ishak Kenre, S.Km, M.Kes menyampaikan, target vaksinasi covid-19 anak usia 6-11 tahun, sebanyak 26,5 juta anak di seluruh Indonesia, sementara di Sidrap ditargetkan 30.339 anak.
“Untuk vaksinasi kita akan mulai pada pekan ini. Tentunya saling berkoordinasi antara pihak sekolah dan tim vaksinator di setiap puskesmas masing-masing,”kata Dr Isha..
Adapun vaksin yang akan digunakan adalah, lanjut Dr Ishak adalah, vaksin Sinovac untuk frekuansi 2 kali suntikan dengan interval minimal 28 hari. (Diah)