Sidrap, Infosiar.com — Soal bunyi alarm krisis pangan, khususnya beras yang disuarakan Perum Bulog pusat, ikut disikapi Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Sidrap,
Pinca Bulog Sidrap, Anwar Halim yang dikonfirmasi via ponselnya, Selasa (6/12/2022) menjelaskan, stok beras yang ada disejumlah gudang saat ini diakuinya sangat menipis.
Menurutnya, dari target pengadaan beras tahun ini sebesar 87 ribu ton lebih, namun realisasinya hanya mampu diserap sebesar 19 ribu ton lebih.
Penyebabnya, lanjut Anwar, karena Bulog kalah bersaing harga dengan pengusaha beras dan fasilitas yang dimilikinya serta sarana angkutan kendaraannya mampu mencapai hingga kepelosok untuk menyerap hasil.panen padi masyarakat.
Dikatakannya, hal ini tentunya membuat kita merasa prihatin dengan ketersediaan stock yang menipis, sementara daerah ini dikenal sabagai salah satu daerah di Sulsel yang jadi penyanggah beras nasional.
“Untuk menambah pasokan stok cadangan beras, pihaknya tetap melakukan pembelian beras jenis medium kom broken 18 persen sesuai harga pasaran umum sebesar Rp 10 ribu per kg,”jelas Anwar.
Dijelaskannya, untuk menghadapi hari raya natal dan tahun baru (Nataru), pihaknya merasa optimis dengan stok yang ada sekarang ini.
Sementara itu, Kabag Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya menyebut, saat ini pasokan bahan pangan yang dimilki Bulog memang menipis, sehingga pihaknya fokus memperbanyak stok beras. (Diah)