Sidrap, Infosiar.com — Keluhan mayoritas masyarakat peternak ayam petelur (Ras) sejak beberapa hari terakhir ini, terkait anjloknya harga telur dipasaran, membuat usaha unggulqn kedua di daerah ini terancam gulung tikar.
Pasalnya, harga pakan ternak berupa konsentrat, jagung dan dedak serta obatan-obatan lainnya, mengalami lonjakan harga, sedangkan harga produksi telur dipasaran sangat anjlok dengan harga Rp 28 ribu/rak.
Menyikapi hal itu, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap, melalui Kepala Dina’s (Kadis) Perdagangan dan Perindustrian (Perindag), Ahmad Dollah yang dikonfirmasi melalui ponselnya, Jumat (17/9/2021) menjelaskan penyebabnya.
Menurutnya, terkait masalah anjloknya harga telur, penyebabnya krn mekanisme pasar yang lagi terganggu akibat provinsi Kalimantan yang jadi tujuan pasaran, kini di banjiri produksi telur dari Jawa Timur.
“Selama ini, Kalimantan yang pasok telur dari Sidrap, sekarang tidak lancar, karena adanya pasokan telur yang banyak dari Jatim,”jelas Ahmad Dollah.
Mengenai harapan peternak agar Pemkab Sidrap mengeintervensi lonjakan harga pakan, kata Ahmad Dollah, pihaknya Pemkab tidak dapat hal itu, karena pakan ternak bukan merupakan komoditi yang diatur tata niaganya oleh pemerintah.
“Pemkab tidak bisa lakukan intervensi terhadap lonjakan harga pakan ternak, karena tidak masuk komoditi yang diatur tata niaganya, dan kenaikan harga pakan yang terjadi disebabkan mekanisme pasar,”beber Ahmad. (Diah) яндекс