Sidrap, Infosiar.com — Kesal dengan kondisi jalan yang rusak parah akibat ulah pengusaha tambang galian C di sepanjang aliran sungai Bila, sejumlah warga kembali melakukan aksi tutup akses jalan.
Hal itu dapat diketahui melalui video viral yang berdurasi 1,24 detik yang beredar luas di salah satu group WhatsAp (WA) didaerah ini dengan memasang cor beton di tengah jala.
Dalam aksi warga tersebut, turut didampingi salah seorang tokoh masyarakat diwilayah itu, Andi Tenri Sangka yang kerap disapa Andi Kengkeng atau sapaan lainnya koboi dari Timur.
Protes warga yang bermukim disepanjang aliran sungai Bila, Kecamatan Pitu Riase Sidrap, Sulsel, Sabtu (24/6/2023) merupakan aksi kesekian kalinya sebagai wujud peduli terhadap kondisi jalan yang semakin rusak.
“Jalan ini terpaksa harus kami cor guna mencegah kerusakan jalan yang semakin parah akibat ulah oara pengusaha tambang yang dinilai hanya meraup keuntungan seacra pribadi tanpa peduli kondisi jalan dan lingkungan,”kesal warga.
Menurut Andi Kenkeng, penutupan akses jalan ada sekitar kurang lebih 50 meter dari lokasi tambang galian C di sungai Bila milik salah seorang pengusaha tambang yang ada di wilayah ini.
“Insya Allah, dalam waktu dekat ini, kami bersama warga lainnya akan melakukan aksi pentupan akses jalan menuju lokasi tambang lainnya dengan cara mengecor, sehingga kendaraan puluhan truk yang memuat material pasir dan batu krikil tidak memiliki akses masuk kelokasi,”ujar A Kengkeng.
Alasan pengecoran jalan menuju lokasi tambang, sambung ATS, karena aksi yang dilakukan pada 16 Juni 2023 lalu menggunakan balok kayu, hanya berkisar 2 atau 3 hari penutup jalan tersebut diduga kuat dibuka para penambang.
*Kami bersama warga lainnya akan terus berjuang untuk menjaga akses jalan dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas para pengusaha tambang dikuar titik koordinat,”tegas Andi Kengkeng.
Mencermati keluhan warga ini, Pihak Dinas ESDM prov Sulsel yang mengeluarkan rekomendasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah iti, warga berharap agar rekomendasi tersebut dapat dicabut guna mencegah terjadinya bencana alam yang sewaktu-waktu mengancam jiwa warga. (Diah)